Waduh, WNI di Australia Kehilangan Pekerjaan Gegara Wabah Corona

"Mereka tidak janji, dan sempat menyuruh kami untuk ambil 'annual leave' [atau cuti tahunan] karena dengan seperti itu akan tetap dibayar dan tetap ada penghasilan."
Menurut Livia, pengurangan jam kerja yang ia alami sejak pekan lalu memberikan dampak yang signifikan dan mendorongnya untuk mencari pekerjaan paruh waktu baru.
"Sebelumnya, saya bisa membayar uang sewa dan mencukupi biaya kehidupan selama satu bulan," kata Livia.
"[Namun] sejauh ini saya belum minta bantuan dari orangtua. Mungkin menghemat-hemat dulu sambil cari pekerjaan lain untuk menutup biaya hidup bulanan]".

Pendapatan tidak menentu
David, yang nama aslinya tidak ingin disebutkan, bekerja sebagai kurir minuman alkohol di Melbourne juga terpaksa harus berhemat.
Hal tersebut terpaksa ia lakukan mengikuti perubahan peraturan dari perusahaannya akibat wabah virus corona, yang telah menurunkan jumlah pembelian minuman dan menimbulkan kerugian cukup besar.
"Sistem gaji kami akan berubah. Kalau dulu kan dibayar per jam, sedangkan kalau sekarang dibayar per pesanan. Jadi kalau tidak ada 'order', tidak dapat uang."
Pandemik virus corona telah menyebabkan sejumlah warga Indonesia di Australia dikurangi jam kerjanya, bahkan terancam kehilangan pekerjaan
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'