Waduh, WNI di Australia Kehilangan Pekerjaan Gegara Wabah Corona
David terpaksa harus menggunakan tabungannya untuk membeli kendaraan baru untuk mengejar pesanan dari para pembeli.
Sementara itu, karena peraturan baru perusahaan, total upahnya berkurang hingga AU$ 100, atau sekitar Rp 900 ribu per hari.
"Kalau biasanya kerja seharian dari pagi bisa dapat sekitar AU$ 300 [Rp2,7 juta] per hari, sekarang menurut teman-teman saya maksimum AU$ 200 [Rp1,8 juta]," katanya.
David yang juga adalah seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa memang tidak perlu membayar uang sekolahnya sendiri.
'Tak mau tinggal diam'
Photo: Restoran di Australia telah diminta untuk tutup sementara, tetapi beberapa masih melayani pemesanan 'takeaway'. (ABC News: Siobhan Heanue)
Namun di saat pekerja 'casual' dan paruh waktu asal Indonesia sedang bingung mencari pekerjaan tambahan di Australia, Awan merasa beruntung karena mendapat pekerjaan sampingan sebagai pemetik anggur.
Awan yang bekerja di sebuah pabrik vitamin di Melbourne, sudah mengira jadwal kerjanya akan dikurangi melihat semakin sedikitnya stok bahan baku di tempat kerja.
Menurutnya, tidak memadainya bahan baku berupa botol, kardus, dan kaleng yang diimpor dari China turut menghambat proses produksi.
Pandemik virus corona telah menyebabkan sejumlah warga Indonesia di Australia dikurangi jam kerjanya, bahkan terancam kehilangan pekerjaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata