Waduh..15 Ribu Siswa Tidak Lolos Sekolah Negeri
jpnn.com - SURABAYA - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Surabaya 2016 tuntas Sabtu kemarin. Setelah itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya langsung mengumumkan hasil PPDB jalur umum untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK.
Dari total 38.205 pendaftar, hanya 22.941 siswa yang diterima. Artinya, 15.264 pendaftar harus mengalihkan pilihan ke sekolah swasta.
Sekolah negeri memang masih menjadi idaman mayoritas wali murid di Kota Pahlawan. Setiap tahun jumlah siswa yang mengikuti PPDB, khususnya jalur umum, selalu membeludak. Bukan hanya sekolah-sekolah favorit, sekolah negeri di pinggiran pun diserbu.
Berdasar data ppdbsurabaya.net, sekolah negeri yang baru dibuka tahun lalu juga langsung penuh peminat. Misalnya, di SMPN 53 dan SMPN 54.
Dua sekolah tersebut baru dibuka tahun lalu. Bahkan, SMPN 53 dan SMPN 54 belum mengantongi akreditasi. Sebab, dua sekolah itu belum pernah meluluskan siswa.
SMPN 53 dan SMPN 54 baru bisa mengikuti penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN) tahun depan. Pada PPDB tahun ini, jumlah siswa yang mendaftar jalur umum di SMPN 53 dan SMPN 54 melebihi pagu yang ditetapkan.
Di SMPN 54, misalnya. Total ada 604 pendaftar yang memilih SMPN 54 untuk melanjutkan pendidikan. Sebanyak 318 memilih pilihan 1 dan 286 siswa di pilihan 2. Padahal, pagu SMPN di Kecamatan Bulak tersebut hanya 251 kursi.
Berdasar pantauan Jawa Pos kemarin, jumlah pendaftar membeludak karena SMPN 54 merupakan SMP kedua di Kecamatan Bulak setelah SMPN 18. Sementara itu, sekolah dasar (SD) sederajat di lingkungan kecamatan tersebut berjumlah sembilan lembaga.
Sebelumnya, sebagian besar warga Bulak menyekolahkan anaknya di SMPN 15. Padahal, lokasi SMPN 15 cukup jauh dari Kecamatan Bulak, khususnya di area Sentra Ikan Bulak (SIB). Sebab, SMPN 15 berada di Kedung Cowek. Lokasinya dekat dengan akses utama menuju Suramadu.
Kondisi SMPN 53 tidak jauh berbeda. Pembelajaran di SMPN 53 baru dibuka pada tahun pelajaran 2015-2016. Tahun ini jumlah peminat SMPN 53 begitu tinggi.
Pagu SMPN 53 hanya 215 bangku. Namun, jumlah siswa yang mendaftar mencapai 1.026 siswa. Perinciannya, 339 mendaftar pada pilihan 1 dan 687 pada pilihan 2.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan tidak menampik kondisi tersebut. Pada PPDB jalur umum, seluruh sekolah negeri kebanjiran pendaftar. Sebab, jumlah siswa yang lulus tidak sebanding dengan jumlah sekolah negeri lanjutan yang disediakan. ''Jumlah lulusan SD jika dibandingkan dengan jumlah SMP negeri juga jauh. Begitu juga lulusan SMP lebih banyak jika dibandingkan pagu SMA negeri,'' katanya.
Sementara itu, sekolah swasta menjadi satu-satunya alternatif untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Sebab, seluruh jalur PPDB Surabaya telah ditutup. Kemarin (2/7) lonjakan pendaftar sekolah swasta mulai terlihat.
Kepala SMK IPIEMS Ahmad Fauzi mengatakan, jumlah siswa yang mendaftar di sekolahnya sudah mencapai 80 persen dari total pagu. Jumlah tersebut terus meningkat setelah pengumuman PPDB sekolah negeri pada Jumat malam (1/7).
''Setelah diumumkannya hasil PPDB, siswa yang dinyatakan tidak lolos langsung melakukan pendaftaran di sekolah swasta,'' jelasnya.
Dalam sehari kemarin, ada 50 siswa yang mendaftar di SMK IPIEMS. Angka itu diperkirakan terus bertambah seiring banyaknya siswa yang tidak lolos PPDB sekolah negeri.
''Sebelum Lebaran, pendaftar diperkirakan terus bertambah,'' tuturnya.
Tahun ini SMK IPIEMS menampung sekitar 200 siswa yang terbagi dalam lima rombongan belajar. Mereka menyediakan dua spesifikasi jurusan, yakni multimedia dan desain komunikasi visual (DKV). ''Kami memang hanya membuka dua jurusan,'' jelasnya.(rst/elo/c15/fat/flo/jpnn)
SURABAYA - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Surabaya 2016 tuntas Sabtu kemarin. Setelah itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa