Waduhhh..Tagihan Listrik Bengkak Sampai Rp 1,2 Miliar
jpnn.com - jpnn.com - Beban APBD Kabupaten Ngawi semakin berat untuk membayar pos biaya listrik penerangan jalan umum (PJU) di desa.
Pasalnya, sebanyak 137 di antara 217 desa/kelurahan di Ngawi belum menggunakan sistem meteran alias masih menggunakan abonemen.
Hal itu membuat tagihan listrik setiap bulan mencapai Rp 1,2 miliar.
Mau tidak mau dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) mengambil langkah penghematan agar APBD tidak jebol.
''Banyaknya PJU yang masih menggunakan sistem abonemen memicu tingginya angka klaim listrik di Ngawi,'' terang Kabid Penerangan Jalan DPUPR Ngawi Noor Hasan Muntaha.
Hasan menuturkan, baru sekitar 40 persen desa/kelurahan di Ngawi yang menggunakan meter listrik. Itu pun tidak menyeluruh.
Sedangkan klaim pembayaran listrik di tingkat desa dibebankan ke DPUPR.
Hasan membeberkan, dengan sistem abonemen, biaya perhitungan listrik lebih besar daripada sistem meteran.
Beban APBD Kabupaten Ngawi semakin berat untuk membayar pos biaya listrik penerangan jalan umum (PJU) di desa.
- Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5 dan 6
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Industri Nikel di Indonesia Makin Mantap Gunakan Energi Bersih
- Karya Engineer PLN IP Kembali Dilirik Perusahaan Energi Thailand
- PLN Rampungkan Tahap Kunci Pengadaan Lahan PLTP Ulumbu, Proyek Energi Bersih Dikebut
- Diperlukan Regulasi Khusus untuk Penanganan Emisi CO2 dengan Pemanfaatan Teknologi CCS