Waduh..Stok BBM di Jalur Utama Mudik Ini TIPIS
jpnn.com - TEGAL - Kapolres Tegal AKBP Adi Vivid mengatakan, kemacetan yang terjadi di wilayah hukumnya karena banyaknya pengendara yang mengantre bahan bakar minyak (BBM). Hal ini disebabkan lantaran pengendara terjebak macet di jalur tol Brebes, sehingga kehabisan bensin.
"Kami melaksanakan rekayasa lalu lintas contraflow 3-1 kecepatan di lajur dua dan tiga. Kecepatan kendaraan rata-rata 30 km per jam. Di lajur satu terjadi kemacetan karena banyaknya kendaraan yang mengantre mengisi BBM," jelas Adi saat dikonfirmasi, Senin (4/7).
Bekas Kasubdit Industri dan Perdagangan Ditkrimsus Polda Metro Jaya ini mengungkapkan, di wilayah hukumnya terdapat empat SPBU yang berada di jalur utama. Pada umumnya, persediaan BBM di empat pom bensin itu, sudah menipis.
"Secara umum stok BBM sudah menipis menunggu pengiriman dari Pertamina. Dianjurkan para pemudik agar mengantisipasi jalur Pantura di wilayah kabupaten Tegal terbentang sepanjang 26 km," papar Adi. (mg4/jpnn)
Berikut persediaan BBM di empat pompa bensin di Tegal:
1. SPBU Texin 44.521.08
(250 meter perbatasan kota Tegal) stok BBM:
- Premium 20 ton
- Premix 10 ton
- Solar 11 ton
- Antrean 150 meter
2. SPBU Muri 44.521.08
(1 km dari SPBU Texin) stok BBM:
- Premium habis
- Premix 2000 liter
- Solar 50 ton
- Antrean 200 meter
3. SPBU Puri In 44.521.09
(12 km dari SPBU Muri) stok BBM:
- Premium 2 ton
- Pertalite 500 liter
- Solar 5 ton
Antrian 150 meter
4. SPBU Demangharjo
(13 Km dari SPBU Puri In) stok BBM:
- Premium 6 ton
- Pertamax habis
- Solar habis
Antrian 100 meter
TEGAL - Kapolres Tegal AKBP Adi Vivid mengatakan, kemacetan yang terjadi di wilayah hukumnya karena banyaknya pengendara yang mengantre bahan bakar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan