Waduk Ciawi Bukan Solusi Akhir

Waduk Ciawi Bukan Solusi Akhir
Waduk Ciawi Bukan Solusi Akhir
Langkah selanjutnya adalah analisa karakteristik bantaran sepanjang das, serta tutupan lahan. Hal itu menjadi kesatuan hingga ke muara atau laut. Pemantauan dengan melihat wilayah mana yang paling cepat berubah. Apakah hulu, tengah atau justru hilir.

“Baru kita bisa lihat siapa kontributor terbesar dari banjir ini,” ucapnya.

Joko menganalogikan prinsip air permukaan (overlands flow). Semisal angka air hujan yang turun adalah 10, sedangkan yang langsung terserap tanah hanya tiga. Sehingga, nilai air permukaan yang langsung mengalir ke sungai menjadi tinggi, yakni tujuh. Fungsi yang harus dilakukan adalah, bagaimana merubah angka air permukaan menjadi lebih kecil.

“Untuk mendapat angka ideal itu, wilayah tengah dan hilir juga harus ikut berperan. Menerapkan rumusan itu di masing-masing wilayah. Mengatasi Puncak saja, tidak ada jaminan banjir akan hilang,” tandasnya.

BOGOR- Pembangunan Waduk Ciawi bukanlah solusi final mengatasi banjir Jakarta. Kalimat itu ditegaskan Pemerhati Tata Ruang, Joko Pitoyo. Menurutnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News