Wagner Group, Tentara Sewaan Putin yang Tak Pandang Bulu & Bertempur bagi 1 Klien
Saksi itu menyatakan personel Wagner Group tidak membedakan pemberontak dengan warga sipil. "Mereka ingin membunuh orang-orang," katanya.
Memang sebagian anggota Wagner Group adalah mantan tentara. Namun, banyak di antara mereka merupakan bekas narapidana tanpa pengalaman maupun pelatihan militer.
Mengapa mereka mau bergabung dengan Warner Group? Uang adalah jawabnya.
Laporan media Inggris The Sunday Times mengungkap organisasi bersenjata itu berperang di Suriah dan dibayar enam kali lipat di atas rata-rata gaji di Rusia. Operasional Warner Group dijalankan oleh dua sekutu terdekat Putin, yakni Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin.
Prigozhin mengkhususkan diri pada spionase dan desepsi. Namanya masuk dalam daftar hitam di AS.
Pria berjuluk 'Juru Masak Putin' itu diduga terlibat dalam upaya memengaruhi hasil pemilihan presiden (pilpres) AS pada 2016. Prigozhin beraksi dengan Maria Butina, seorang mata-mata Rusia yang menyusup ke banyak kelompok politik konservatif, seperti National Rifle Association.
The New York Times menyebut Prigozhin keluar dari penjara saat Uni Soviet bubar pada 1991. Selanjutnya, dia membuka usaha kuliner hot dog atau roti berbentuk bulat panjang berisi sosis goreng yang dihidangkan dengan sayuran.
Dekat dengan Putin melambungkan Prigozhin. Meski saat muda hidup sederhana dan bermasalah, dia menjelma menjadi salah satu orang terkaya di Rusia.
Vladimir Putin tak hanya memiliki pasukan berjumlah besar dengan senjata mengerikan, tetapi juga melibatkan Warner Group yang berpengalaman di berbagai perang.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?