Wahabi Rusia Itu Kerap Dikaitkan Kasus Bom
Hasil Investigasi Tersangka Peledakan Bandara Domodedovo
Sabtu, 29 Januari 2011 – 16:18 WIB
MOSKOW - Investigasi atas ledakan bom di Bandara Internasional Domodedovo yang menewaskan 35 orang berlanjut. Kepolisian Moskow makin serius dalam menyelidiki latar belakang Vitaly Razdobudko, tersangka peledakan. Kemarin (28/1) media Rusia menyebutkan, lelaki 32 tahun tersebut merupakan mualaf yang direkrut kelompok militan Nogaisky Dzhamaat (Brigade Nogai).
Berdasar penyelidikan awal, diketahui Razdobudko menghilang dari tempat tinggalnya sejak November lalu. Dia meninggalkan apartemennya di wilayah selatan Kota Pyatigorsk, Stavropol Region, bersama istri dan anaknya yang baru lahir. "Lelaki yang oleh media dijuluki Wahabi Rusia itu lenyap sekitar dua bulan setelah diinterogasi soal ledakan di Pyatigorsk Agustus lalu," kata seorang investigator.
Baca Juga:
Laporan lain menyatakan bahwa Razdobudko memeluk Islam atas bimbingan seorang imam beretnis Rusia. Konon, dia menjadi mualaf saat masih tercatat sebagai mahasiswa di sebuah kampus teknik. "Dia masuk Islam secara resmi dengan disaksikan oleh ulama Anton Stepanenko yang merupakan imam di Pyatigorsk," terang Agence France-Presse, mengutip laporan tertulis yang dipublikasikan kemarin itu.
Stepanenko yang memiliki nama Islam Abdullah tersebut dikenal sebagai ulama aliran Wahabi di Pyatigorsk. Pada 2006, dia berurusan dengan polisi saat didapati menyandera seorang lelaki. Stepanenko pun sempat dijebloskan ke penjara. Ketika merazia kediamannya, polisi menemukan beberapa literatur Wahabi serta cakram audio dan audiovisual yang berisi panduan membuat bom.
MOSKOW - Investigasi atas ledakan bom di Bandara Internasional Domodedovo yang menewaskan 35 orang berlanjut. Kepolisian Moskow makin serius dalam
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer