Wahabisme
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Gus Dur bisa dengan jernih menjelaskan gagasan-gagasannya itu.
Akan tetapi, ketika sekarang gagasan itu diadopsi oleh Yaqut dan dijadikan sebagai kebijakan praktis di kementerian agama, reaksi kalangan Islam menjadi lebih keras.
Hal ini sangat mungkin berkaitan dengan kredensial Yaqut yang tidak meyakinkan.
Lawan-lawan politiknya menganggap Yaqut dipilih oleh Jokowi menjadi menteri agama karena keberaniannya menghadapi kalangan yang sering dilabeli sebagai kelompok intoleran, bukan karena kemampuan keilmuannya dalam hal agama.
Komentar para warganet terhadap pernyataan Yaqut dalam trending topic kali ini juga tidak berbeda dari komentar-komentar lama yang sudah beredar.
Muncul pertanyaan mengapa video lama itu dimunculkan lagi. Ada kemungkinan hal itu merespons usulan PBNU supaya pemerintah melarang wahabisme.
Usulan ini juga memantik perdebatan di media sosial.
Selain mengusulkan pelarangan wahabisme Lembaga Dakwah PBNU juga menyarankan pemerintah melarang pelaksanaan event ‘’Hijrah Fest’’.
Beda dengan HTI dan FPI yang bentuk organisasinya jelas, wahabisme bukan organisasi melainkan sebuah ide dan gerakan.
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan