Wahabisme
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Gus Dur bisa dengan jernih menjelaskan gagasan-gagasannya itu.
Akan tetapi, ketika sekarang gagasan itu diadopsi oleh Yaqut dan dijadikan sebagai kebijakan praktis di kementerian agama, reaksi kalangan Islam menjadi lebih keras.
Hal ini sangat mungkin berkaitan dengan kredensial Yaqut yang tidak meyakinkan.
Lawan-lawan politiknya menganggap Yaqut dipilih oleh Jokowi menjadi menteri agama karena keberaniannya menghadapi kalangan yang sering dilabeli sebagai kelompok intoleran, bukan karena kemampuan keilmuannya dalam hal agama.
Komentar para warganet terhadap pernyataan Yaqut dalam trending topic kali ini juga tidak berbeda dari komentar-komentar lama yang sudah beredar.
Muncul pertanyaan mengapa video lama itu dimunculkan lagi. Ada kemungkinan hal itu merespons usulan PBNU supaya pemerintah melarang wahabisme.
Usulan ini juga memantik perdebatan di media sosial.
Selain mengusulkan pelarangan wahabisme Lembaga Dakwah PBNU juga menyarankan pemerintah melarang pelaksanaan event ‘’Hijrah Fest’’.
Beda dengan HTI dan FPI yang bentuk organisasinya jelas, wahabisme bukan organisasi melainkan sebuah ide dan gerakan.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik