Wahai Adik-Adik Mahasiswa Pemrotes RKUHP, Ini Ada Saran dari Bang Charles PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Charles Honoris meminta pihak-pihak yang melakukan demo anarkistis memprotes Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) untuk berhenti. Legislator PDI Perjuangan itu menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menunda pengambilan keputusan atas RKUHP dan tiga RUU lain tentang pemasyarakatan, pertanahan, serta mineral dan batu bara (minerba) sehingga demonstrasi tak relevan lagi.

“Penundaan itu adalah bukti nyata bahwa suara publik sudah didengar dan dipenuhi Presiden Jokowi. Oleh karena itu aksi-aksi demonstrasi mahasiswa terkait hal ini tidak diperlukan lagi, kecuali ingin memberi peluang kepada pengacau dan perusuh untuk menungganginya,” ujar Charles melalui layanan pesan ke jpnn.com, Rabu (25/9) malam.

Politikus muda peraih penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TOYP) dari Junior Chamber International (JCI) itu menambahkan, demonstrasi di sekitar Senayan yang berujung kaos selama dua hari ini menjadi bukti gamblang bahwa aksi-aksi penolak RKUHP telah ditunggangi oleh perusuh. Merujuk keterangan Polri, Charles menyebut para perusuh bukanlah mahasiswa.

“Ada perusuh yang bukan mahasiswa telah menunggangi demonstrasi semalam sehingga berujung anarkistis. Polanya mirip dengan Aksi 22 Mei (demo menolak hasil Pilpres 2019 di depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, red),” kata Charles.

Sebagai pribadi, Charles mengaku tak sependapat dengan sejumlah klausul di RKUHP yang berpotensi merugikan hak-hak sipil maupun konstitusional warga negara. Karena itu ia berpendapat pengesahan RKUHP bukanlah hal mendesak.

Charles juga mengapresiasi ketulusan para mahasiswa yang memprotes RKUHP. Namun, anggota DPR dari Dapil III DKI Jakarta itu itu juga meminta mahasiswa menyudahi aksi-aksi demo untuk memprotes RKUHP.

“Ada pihak-pihak yang jelas menunggangi ketulusan hati adik-adik mahasiswa untuk kepentingan politik tertentu. Jika ada ketidakpuasan gunakanlah jalur-jalur konstitusional yang tersedia,” cetusnya.

Charles menambahkan, masih banyak masalah dan tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan. “Oleh karena itu mari satukan langkah dan fokus membangun bangsa ke depan tanpa harus menghabiskan energi pada hal-hal yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara-cara yang lebih baik,” pungkasnya.(ara/jpnn)