Wahai BI, Dengar Pendapat Ekonom Ini, Jangan Sampai Aliran Modal Ambyar Semua
![Wahai BI, Dengar Pendapat Ekonom Ini, Jangan Sampai Aliran Modal Ambyar Semua](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2021/05/07/IMG_20210507_152024.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mengambil sikap untuk menekan laju aliran modal keluar.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan BI perlu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau menjadi 4 persen.
"Kecepatan capital outflow menentukan. Investor memandang (suku bunga) tidak cukup menarik karena The Fed naiknya cukup tinggi, kita enggak ada respons," kata Tauhid saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Jumat (8/7).
Ekonom itu mengatakan langkah kenaikan suku bunga itu juga perlu dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 mendatang.
Sebab, laju inflasi sudah mencapai 4,35 persen (yoy) pada Juni 2022.
Menurut dia, kebijakan bank sentral dalam merumuskan instrumen moneter dengan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) masih belum mampu menekan laju inflasi.
Selain itu, kenaikan suku bunga acuan juga bisa menekan depresiasi rupiah yang angka psikologisnya sudah mencapai Rp 15 ribu per USD.
Pergerakan rupiah sudah di atas 8-9 persen dari asumsi APBN 2022.
Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mengambil sikap untuk menekan laju aliran modal keluar.
- Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembangan Laut Tangerang Peluang bagi Peningkatan Ekonomi Pesisir
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenekraf Tetap Berkomitmen Kerja Maksimal