Wahai Elite PKS, Ini Ada Sindiran dari Bang Fahri

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengaku telah mendengar tawaran islah dari elite partainya. Tujuan islah itu agar kisruh pasca-keputusan PKS memecat Fahri dari seluruh tingkat keanggotaan bisa segera berakhir.
Namun, Fahri mengatakan bahwa elite PKS menawarkan syarat untuk islah itu. Syaratnya adalah agar wakil ketua DPR itu meminta maaf kepada pimpinan dan kader PKS, sekaligus mencabut gugatan atas keputusan pemecatan yang telah bergulir di pengadilan.
"Saya dengar PKS membuka kemungkinan islah asal saya mengakui kesalahan. Pertanyaannya, salah saya apa?" kata Fahri di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (25/5).
Fahri menyatakan, elite PKS seolah tak paham bahwa pernyataannya sebagai anggota DPR tak bisa dipersoalkan secara hukum. “Jangankan oleh partai, negara juga tak bisa,” katanya.
Yang lebih mengherankan Fahri, ternyata ia dianggap merusak citra PKS. “Di mana rusaknya, sementara konstituen saya dalam setiap pemilu semakin banyak," ungkapnya.
Ia menegaskan, mestinya PKS juga memecat kader yang telah nyata-nyata bersalah dan dipidana. Bahkan ada bekas presiden PKS yang kini menjadi narapidana kasus korupsi, namun masih tetap dikunjungi kader.
"Kader yang dipidana itu lebih banyak dikunjungi kader PKS. Kayak dia saja yang jadi presidennya (presiden PKS, red),” ungkap dia.
Sedangkan soal mencabut gugatan hukum, Fahri menegaskan bahwa langkahnya justru untuk demi membuktikan sebuah kebenaran. Sebagai kader yang dididik dan dibesarkan PKS, Fahri merasa wajib untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan