Wahai Orang Tua, Inilah Dampak Buruk Anak Masuk SD Sebelum Waktunya

Wahai Orang Tua, Inilah Dampak Buruk Anak Masuk SD Sebelum Waktunya
Ada dampak buruk anak masuk SD sebelum waktunya. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Para orang tua harus mengetahui bahwa ada dampak buruk yang berpotensi terjadi pada anak yang masuk ke Sekolah Dasar (SD) sebelum waktunya.

Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengingatkan para orang tua agar memperhatikan perkembangan psikologis anak sebelum memutuskan memasukkan anak masuk SD di usia 6 tahun.

“Persiapan perkembangan psikososialnya perlu dilihat. Jika anak secara hasil psikotesnya mampu untuk mengikuti proses belajar di SD, maka orang tua dapat menyekolahkan anak masuk SD di usia 6 tahun. Jika tidak, maka tidak akan direkomendasikan oleh psikolog untuk masuk SD,” kata Samanta saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (5/7).

Samanta menjelaskan, idealnya usia anak masuk SD sebenarnya tergantung dari kesiapan dirinya berbaur dengan lingkungan baru.

Dia menyebutkan, rata-rata anak sudah dapat mengikuti pembelajaran di usia antara 6-7 tahun.

Namun, tak jarang terdapat anak yang sudah dimasukkan ke SD sebelum waktunya.

Akibatnya, terdapat beberapa dampak buruk yang mungkin dialami anak, contohnya anak jadi malas belajar hingga anak merasa tertekan.

Hal ini akan membuat orang tua akan menerima banyak keluhan dari guru karena prestasi belajar anak yang berisiko kurang bagus.

Para orang tua perlu memahami dampak buruk yang berpotensi terjadi pada anak yang masuk ke SD sebelum waktunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News