Wahai Pak Luhut, Orang Miskin Tidak Akan Mampu Membeli Tiket Candi Borobudur Itu
Bagi Deddy, kebijakan itu tidak berpihak, karena pembeda untuk orang yang boleh berwisata ke situs warisan dunia itu adalah antara yang kaya dengan yang miskin.
"Orang miskin tidak akan mampu membayar harga tiket setinggi itu, apalagi bila datang dengan keluarga," ucapnya.
"Harga tiket itu bisa lebih besar dari UMR buruh bila berkunjung dengan keluarga. Lalu apakah orang miskin tidak berhak untuk naik dan menikmati Candi Borobudur?” lanjut Deddy mempertanyakan.
Dia pun heran dengan alasan yang disampaikan Luhut Binsar dalam menaikkan harga tiket Candi Borobudur, yakni soal observasi. Seharusnya yang dibatasi jumlah orangnya saja, bukan menaikkan harga tiketnya.
Baca Juga: 2 Oknum Polisi Terlibat Penganiayaan, Irjen Asep Suhendar Meradang
Deddy pun menyebut harga yang disebutkan Menko Luhut Binsar itu jauh lebih besar dari tarif masuk ke situs bersejarah serupa di berbagai negara.
Dia mengaku melakukan riset harga tiket masuk ke situs Acropolis bersama 5 situs lainnya Yunani. Di mana harga total tiketnya hanya €30 atau sekitar Rp 464.000.
Demikian pula dengan situs warisan dunia yang ada di Italia, yakni tiket masuk ke tiga situs utama di sana, yaitu Colosseum, Forum, dan Palatio seharga €18 atau sekitar Rp 278.000 saja.
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menyentil rencana Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga tiket Candi Borobudur. Orang miskin tidak akan mampu.
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP