Wahai TNI! Jokowi Minta Perjelas Jumlah Aset
jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, aset-aset negara yang dikuasai TNI seperti halnya aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebenarnya dioptimalkan.
Hal itu agar lebih bermanfaat bukan hanya untuk kepentingan TNI tapi juga untuk kepentingan umum.
Namun demikian, sebelum ini dilaksanakan, Presiden menekankan perlunya dilakukan pendaftaran ulang mengenai aset-aset tersebut.
“Inventarisasi ini berguna, untuk memetakan mana aset yang tidak digunakan sesuai tupoksi, aset TNI yang digunakan pihak ketiga baik oleh karena disewa atau tanpa sewa, dan juga aset TNI yang tidak dimanfaatkan atau idle,” kata Presiden Jokowi dalam pangantarnya pada rapat terbatas yang membahas Optimalisasi Pemanfaatan Aset TNI, di Kantor Presiden, Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, menurut Presiden Jokowi, masih terdapat aset TNI yang belum tersertifikasi.
Karena itulah dia meminta segera di data ulang, diperjelas status hukumnya, kepemilikannya dari aset-aset tersebut, serta diselesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.
Dia mengutamakan azas kemanusiaan dan keadilan sosial, serta menjunjung tinggi hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku
Menurut Presiden, inventarisasi aset TNI juga akan memudahkan perencanaan pemanfaatan secara lebih jelas dan tepat.
Dia memberi contoh, misalnya aset-aset TNI yang berada di pusat-pusat kota yang cukup luas tetapi tidak dimanfaatkan, itu bisa dipikirkan dikaji ulang untuk dimanfaatkan lebih optimal.
JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, aset-aset negara yang dikuasai TNI seperti halnya aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebenarnya
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut