Wahai Wali Kota Sukabumi, Simak Imbauan Kemendagri Ini
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, teguran yang dilayangkan pihaknya pada Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz, sudah tepat.
Pasalnya, langkah sang bupati dalam mengangkat kepala Dinas Dukcapil tidak melalui mekanisme yang sesuai dengan Peraturan Mendagri Nomor 76/2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat yang Menangani Urusan Administrasi dan Kependudukan.
"Kalau ada yang bilang (langkah wali kota mengangkat Kadis Dukcapil,red) sudah tepat, aturan yang mana. SK dimaksud bertentangan Undang-Undang 24/2013 pasal 83a, UU Nomor 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Permendagri 76/2016," ujar Zudan, Senin (11/4).
Zudan mengemukakan pandangannya menanggapi pernyataan Wakil Wali Kota Sukabumi Acmad Fahmi yang menilai langkah wali kota sudah sesuai aturan dan juga sudah berkoordinasi dengan komite ASN.
Menurut Zudan, laporan ke KASN tidak bisa jadi pembenaran dalam kasus ini. Justru, lanjutnya, KASN ikut melanggar jika menyetujui usulan wali kota dan membolehkan pelantikan.
"Agar tidak timbul permasalahan di masa yang akan datang, diberikan solusi agar yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan. Karena SK Wali Kota tidak sah. Implikasinya adalah semua tindakan kepala dinas dalam hal pengelolaan keuangan dan pembuatan dokumen kependudukan juga tidak sah," paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz melantik Iskandar sebagai Kadis Dukcapil yang baru pada 22 Maret lalu. Namun pelantikan dinilai menyalahi aturan, karena tidak berdasarkan SK Mendagri.
Pasal 83a ayat 1 Undang-Undang 24/2013 tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan, pejabat struktural pada unit kerja yang menangani administrasi kependudukan di provinsi, diangkat dan diberhentikan oleh menteri atas usulan gubernur.
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB