Wah...USD Potensial Tembus Rp 14 Ribu
Tidak hanya itu, perbaikan harga komoditas juga memberi dampak positif terhadap kurs rupiah. Karena itu, dari sudut pandang fundamental, Devesh optimistis rupiah berada pada posisi cukup kuat.
”Rupiah disokong fundamental kuat membuat kami yakin,” ujarnya.
Tekanan depresiasi terhadap rupiah masih ada kalau penguatan nilai tukar USD lebih tinggi dari proyeksi dan pelemahan kurs yuan lebih dalam.
Namun, Devesh meyakini volatilitas rupiah masih bisa dikendalikan dengan baik Bank Indonesia (BI).
Mengawali pekan ini, nilai tukar rupiah konsisten bergerak menguat sepanjang perdagangan seiring performa buruk USD.
Rupiah ditutup surplus 0,31 persen atau 41 poin menjadi Rp 13.369 per USD setelah diperdagangkan di kisaran Rp 13.344-13.397 per USD.
Pada perdagangan Jumat (20/1) lalu, rupiah ditutup minus 0,25 persen atau 34 poin ke posisi Rp 13.410 per USD.
Apresiasi rupiah kemarin sejalan penguatan mata uang lain di Asia Tenggara, yaitu dolar Singapura (0,47 persen), baht Thailand (0,24 persen), ringgit Malaysia (0,16 persen), dan peso Filipina (0,12 persen).
Indeks USD mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lain terpantau melemah 0,29 persen atau 0,290 poin ke posisi 100,450.
Standard Chartered Bank memprediksi dolar Amerika Serikat (USD) bakal menguat atas mata uang dunia termasuk rupiah.
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Rupiah Makin Melemah Hari Ini, Suku Bunga Bakal Naik Lagi?
- Perpanjangan PPKM Darurat Diprediksi Berdampak Baik Bagi Rupiah, Kok Bisa?
- Jelang Risalah The Fed Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Ada Apa?
- Pelemahan Kurs Rupiah Berlanjut, Ternyata Ini Penyebabnya....
- Data Utang Pemerintah Bikin Sentimen Negatif, Kurs Rupiah Loyo