Wahyu Susilo: Pembela Migran Indonesia Yang Bermasalah Dimanapun Juga

Kalau kita bandingkan dengan di negara Timur Tengah lain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar paling maju. Negara-negara ini sudah menghapus kafalah systerm, sistem keimigrasian yang menganggap bahwa pekerja migran itu adalah barang majikannnya dan majikan berhak memindahtangankan barang itu sesuai dengan kehendak mereka. Arab Saudi sama sekali belum menyentuh masalah ini.
Dari sisi pemerintah Indonesia, saya tidak setuju bahwa pemerintah lebih memfavoritkan pengiriman TKI ke Timur Tengah terutama ke Saudi Arabia.
Di tahun 2015 ada penghentian permanen pengiriman TKI ke Timur Tengah karena krisis ekonomi, tetapi pengawasan sangat lemah, sehingga malah banyak motif-motif lain digunakan untuk memberangkatkan TKI ke sana dengan jalur-jalur yang tidak prosedural.
Migran Care pernah bikin survei di bandara, dari 2400 orang yang kita wawancarai, mereka semua berangkat ke sana menjadi pekerja rumah tangga yang secara resmi dilarang. Mereka bisa menggunakan alasan lain misalnya umroh, jiarah dan yang lain.

Bagaimana dengan kualitas pendidikan dan ketrampilan para TKI sekarang dibandingkan 10-15 tahun lalu?
Tidak banyak perubahan sebenarnya. Misalnya mereka masih kebanyakan berasal dari daerah-daerah yang secara keagamaan konservatif seperti Jawa Barat atau Nusa Tenggara Barat.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia