Wahyu Tewas Dipukuli
Minggu, 09 Desember 2012 – 18:35 WIB

Wahyu Tewas Dipukuli
MUARABULIAN – Muhammad Wahyu (17), korban penganiayan di lapangan Garuda Muarabulian, akhirnya meninggal dunia. Pihak rumah sakit tidak mampu berbuat banyak terhadap luka pukulan kayu bulat dibagian belakang kepala Wahyu. Kapolsek Kota Muarabulian, AKP Mas Edy membenarkan pelajar SMK Iqro kelas X Muarabulian itu telah meninggal dunia. Muhammad Wahyu dan saksi Hadis awalnya hanya diberi bogem mentah. Tapi pelaku tidak puas. Pelaku kemudian mengambil kayu bulat bekas tenda pramuka yang ada di TKP. Kayu bulat itu diayunkan ke arah korban Wahyu tepat mengena dibagian belakang kepalanya. Seketika itu korban Wahyu terkapar dalam keadaan tidak sadar diri, sementara pelaku langsung melarikan diri.
Hanya saja, AKP Mas Edy tidak tahu persis korban meninggal jam berapa dan nama rumah sakitnya. Sepengetahuan mantan Kapolsek Muaratembesi ini, korban meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Jambi. “Jam berapa dia meninggal dan di rumah sakit mana masih kami konfirmasi, yang jelas korban Muhammad Wahyu telah meninggal dunia,” kata AKP Mas Edy, saat dihubungi via ponselnya, tadi malam (8/12).
Baca Juga:
Mas Edy mengatakan, peristiwa yang menimpa Muhammad Wahyu berlangsung sekitar pukul 21.20, Kamis (6/12) lalu. Malam itu, Wahyu sedang bermain dengan temannya saksi Hadis, di Lapangan Garuda, Muarabulian. Seorang pria yang belum diketahui identitasnya mendekati korban dan saksi Hadis, lalu terjadi cekcok mulut di TKP yang berujung ke aksi pemukulan.
Baca Juga:
MUARABULIAN – Muhammad Wahyu (17), korban penganiayan di lapangan Garuda Muarabulian, akhirnya meninggal dunia. Pihak rumah sakit tidak mampu
BERITA TERKAIT
- Pelaku Mutilasi Sang Kekasih yang Sedang Hamil Diancam Hukuman Mati
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Polisi Buton yang Ditusuk Warga Korban Salah Sasaran
- Cekcok Antar-Debt Collector Berujung Pengeroyokan di Pekanbaru
- Dengar Ada Mahasiswi Mandi, Dokter MAES Berbuat Nekat, Terjadilah