Wajah Lain Hubungan Indonesia-Australia

Wajah Lain Hubungan Indonesia-Australia
TELEKONFERENSI: Guru dan para siswa SMAN 3 Tangsel saat menjumpai guru dan siswa Castlemaine Secondary College, Australia. F-Agus Wahyudi/JAWA POS

Berdasar kunjungan Mary beberapa hari di Indonesia yang berlangsung lancar dan aman itu, harapan mengirim siswa Australia ke Indonesia kembali muncul.

"Saat Bu Mary mau pulang, kami melepasnya dengan rasa haru. Kami berpelukan, saling menangis. Hal yang sama terjadi saat kami berkunjung ke Australia," cerita Yuni yang ikut dalam kunjungan ke negara yang kini dipimpin PM Tony Abbott itu.

Namun, pengiriman siswa Australia belum terwujud, persoalan kembali menghadang. Kali ini giliran datang dari pihak Indonesia. Pada awal 2013, lewat putusan Mahkamah Konstitusi, sekolah RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional) dan SBI (sekolah bertaraf internasional) dibubarkan.

SMAN 3 Tangsel yang termasuk sekolah RSBI, mau tidak mau, harus pula mengikuti putusan tersebut. Program sister school dengan Castlemaine terkena imbasnya. Sejak saat itu, meski tidak sampai membatalkan MoU kedua sekolah, program sekolah kembar itu terpaksa divakumkan sementara. "Ini karena sister school juga berbau SBI. Kami agak takut menjalankannya. Khawatir dianggap melanggar," katanya.

Komunikasi dengan pihak Castlemaine pun tidak seintens sebelumnya. Tidak ada lagi telekonferensi, tidak ada pula pengiriman pelajar. "Paling yang bisa kami lakukan hanya SMS-an atau saling kirim e-mail dengan guru-guru di sana," imbuhnya.

Menurut Yuni, Mary memahami kondisi terkini program sister school yang harus vakum sementara tersebut. "Bu Mary sempat bilang, sudahlah, biarkan saja dulu. Kami (Castlemaine) tetap merasa SMAN 3 Tangsel adalah saudara terbaik, tetap istimewa," ujarnya.

Harapan agar program tersebut kembali intensif terlihat saat Jawa Pos menemui sejumlah siswa SMAN 3 Tangsel. Mereka berharap program itu dibuka kembali sehingga mereka bisa terbang ke Australia untuk menemui siswa di sana.

"Wah, saya senang sekali kalau memang program itu dibuka lagi," kata Bella Patricia, siswi kelas XII IPA 6.

Ketegangan hubungan diplomatik pemerintah Indonesia dan Australia belakangan ini tak berimbas di semua lini. Di salah satu sekolah di Tangerang Selatan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News