Wajah Pesona Indonesia Kenalkan Wisata Budaya Tanah Air
jpnn.com, JAKARTA - Plor Management didukung dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berhasil menggelar kompetisi Wajah Pesona Indonesia.
Acara yang dimeriahkan Yofi KDI, Kania Indira, HR Dance Studio dan Tiara Bintang itu diselenggarakan di Kementrian Pariwisata Sapta Pesona Jalan Medan Merdeka, Senin (29/10) lalu.
Pagaleran bergengsi tingkat nasional ini dibagi menjadi tiga kategori usia yakni 4-9 tahun, 10-14 tahun dan 15-25 tahun.
Untuk kategori usia 4-9 tahun dimenangkan oleh Fano asal dari Surabaya, untuk kategori usia 10-14 tahun dimenangkan oleh Maddy Slinger asal Bali dan kategori 15-25 dimenangkan Ulya asal Bau-Bau.
“Event ini ditujukan bagi warga negara ini yang memiliki wajah khas Tanah Air. Pemenang akan menjadi duta pariwisata Indonesia di daerahnya masing-masing,” kata Rio Mahruji, CEO Plor Management, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/11).
Rio juga mengatakan, event ini awalnya memiliki Nama Wajah Populer (WAPOP) yang sudah berjalan selama 10 tahun. Namun baru dua tahun belakangan ini berganti nama dengan Wajah Pesona Indonesia.
“Hal ini dikarenakan harus memiliki persamaan dengan kampanye dari Kementerian Pariwisata yang yakni ‘Pesona Indonesia’, agar wisata Tanah Air semakin mendunia,” ucap Rio.
Sementara Wajah Pesona Indonesia tahun ini bertema ‘Seribu Corak Satukan Budaya’ dengan maksud dan tujuannya adalah mengangkat tema kain Tradisional Indonesia dalam seni dan budaya serta melestarikan budaya Indonesia.
Plor Management didukung dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berhasil menggelar kompetisi Wajah Pesona Indonesia.
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga
- Okupansi Hotel di Bali Drop Tinggal 5 Persen, PHRI Pasrah, Tolong Pak Menteri!