Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza

Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. ANTARA/Fiqih Arfani

jpnn.com - Peneliti senior Citra Institute Efriza mengomntari video Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berisi monolog yang membahas generasi muda dan bonus demografi.

Menariknya, reaksi penonton terhadap video berdurasi 6 menit 19 detik yang diunggah melalui kanal Gibran Rakabuming di YouTube itu justru lebih banyak yang tidak suka (dislike) dibanding yang menyukainya (like).

Hingga Kamis (24/4) pukul 08.00 WIB, video monolog Gibran itu telah ditonton sebanyak 1 juta kali.

Jumlah penonton yang menyukai video tersebut mencapai 90 ribu, sedangkan angka dislike menembus 129.503

Menutur Efriza, wajar unggahan itu lebih banyak mendapat respons tidak suka ketimbang suka.

"Karena Gibran menjelaskan semangat anak muda, tetapi dia telah menghadirkan residu pascapilpres karena maju sebagai anak muda bukan mengambil momentum, melainkan dengan cara yang kurang elok dalam kasus Putusan MK atau sarkasme bantuan sang paman untuk keponakannya," kata Efriza kepada JPNN.com, Kamis (24/4).

Lebih lanjut Efriza menyebut monolog itu secara substansi seperti pidato sambutan semata.

"Berpidato di kampus sebagai kata sambutan, bukan pidato yang menunjukan pemerintah akan melakukan gebrakan besar bagi negara ini," imbuhnya.

Peneliti senior Citra Institute Efriza merespons soal Wapres Gibran Rakabuming yang mengunggah video monolog soal generasi muda dan bonus demografi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News