Wajar Jokowi Dipolisikan Selama Polri Masih Begitu
“IPW juga berkeyakinan bahwa Polri tidak akan berani memeriksa dan menangkap Jokowi, seperti Polri memperlakukan Habib Rizieq,” kata Neta.
Menurut Neta, Kapolri Jenderal Sigit di saat uji kepatutan di Komisi III DPR boleh saja mengatakan di eranya "hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas".
“Kasus kerumunan massa yang dilakukan Jokowi akan membuktikan janji Kapolri tersebut,” ungkap Neta.
IPW menilai sangat wajar Polri tidak akan memproses laporan soal kerumunan massa Jokowi.
“Ada dua penyebabnya,” tegasnya.
Pertama, kata Neta, saat ini yang berada di elite Polri adalah "Geng Solo" yang sangat dekat dengan Jokowi.
“Kedua, memproses Jokowi tentu dapat membahayakan keselamatan Presiden,” tegasnya.
Seharusnya, Neta mengatakan, Jokowi tahu diri bahwa kerumunan massa yang dilakukannya akan merepotkan orang orang dekatnya terutama di Polri, sehingga seharusnya presiden bisa menahan diri.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai wajar Presiden Jokowi dilaporkan ke Bareskrim Polri. Namun, Neta juga menilai wajar Polri tidak menggubris laporan terhadap Presiden Jokowi.
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Survei LKPI: Elektabilitas Melki-Johni Kalahkan Dua Rivalnya
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan
- Jelang Pencoblosan, Melki-Johni Unggul di Pilgub NTT Versi Survei WRC
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri