Wajar Jokowi Tambah Jatah Golkar di Kabinet
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kursi menteri dari Partai Golkar bertambah menjadi dua setelah Presiden Joko Widodo mengangkat Idrus Marham sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Khofifah Indar Parawansa.
Sekjen partai berlambang beringin tersebut kini berada di jajaran pembantu presiden bersama Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai menteri perindustrian.
Terhadap langkah presiden muncul pertanyaan, benarkah dilakukan untuk mengunci 'perahu' dukungan partai politik yang akan mengantarkannya maju kembali sebagai calon presiden di Pemilu 2019?
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Boni Hargens mengaku melihatnya hanya sebagai dinamika yang biasa dalam kekuasaan.
Apalagi, Golkar sejak dipimpin Setya Novanto hingga dipegang Airlangga, tetap konsisten mendukung pemerintahan yang ada.
Golkar juga dengan terbuka telah menyatakan bakal kembali mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
"Saya kira, itu dinamika biasa dalam kekuasaan. Menarik dukungan yang besar tentu strategi dasar yang harus dilakukan setiap pemimpin," ujar Boni kepada JPNN, Jumat (19/1).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini juga menilai, kehadiran Ketua Umum DPP PDI Perjuangan saat pelantikan Idrus di Istana Negara, Rabu (17/1) kemarin, sebagai simbol kesetiaan partai berlambang banteng moncong putih dalam mendukung pemerintahan Jokowi.
Pengamat politik Boni Hargens tidak melihat ada yang salah dari bertambahnya jatah kursi Golkar di kabinet Presiden Joko Widodo
- Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Mantan Pegawai: Jangan Cuma Hasto, KPK juga Harus Proses Keluarga Jokowi