Wajar Luhut Diberi Peran, Tetapi...

jpnn.com - JAKARTA - Perluasan peran dan kekuasaan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dianggap menimbulkan polemik dan tumpang tindih dengan struktur pemerintahan yang ada.
Seharusnya, hal ini tidak perlu terjadi jika proses politiknya dikomunikasikan dengan baik di antara pembantu presiden.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi menilai wajar saja Luhut mendapatkan peran yang dituangkan dalam Peraturan Presiden oleh Presiden Joko Widodo.
"Wajar saja Luhut mendapat peran dia ikut berjuang. Yang "keterlaluan" itu kalau lawan politik yang beda visi-misi pilpres sejak awal diberikan tempat di istana," kata Fahmi, Selasa (10/3).
Dia menjelaskan, komunikasi politik internal Istana perlu diperbaiki agar sinkronisasi keputusan dan kebijakan Presiden tidak berada dalam "ruang hampa".
Fahmi mengingatkan bahwa sejak awal Jokowi memberikan peran dan fungsi Luhut Panjaitan membangun dan memperbaiki komunikasi politik internal Istana maupun eksternal dengan publik maupun partai politik.
Menurutnya, politik dan kekuasaan itu memang butuh kesabaran. Dia menjelaskan, tidak elok kalau harapan Jokowi terhadap peran Kepala Staf Kepresidenan yang diberikan malah mereduksi kualitas komunikasi politik itu sendiri ke dalam dan ke luar.
"Saya pikir Luhut Panjaitan layak mendapatkan posisi menteri dalam reshuffle kabinet mendatang. Dibanding memaksakan peran dengan menghargai beliau yang menimbulkan kegaduhan tatanan kenegaraan," ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Perluasan peran dan kekuasaan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dianggap menimbulkan polemik dan tumpang tindih dengan struktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai