Wajar Saja Hakim Marah, Yang Mulia Menghadapi Kasus Pembunuhan Berencana dan Banyak Polisi Merintangi Penyidikan
Akibatnya, lanjut Reza, jangan kaget kalau nantinya hakim memberikan hukuman sangat berat.
"Hakim juga pantas marah, setelah melihat keluarga Yoshua marah. Lewat amarahnya, hakim meyakinkan keluarga korban bahwa mereka berada dalam naungan hakim," ucap penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Dia juga menilai hakim ingin menunjukkan bahwa persidangan ini bisa diandalkan untuk memperjuangkan nasib korban.
"Hakim yang menyidangkan perkara pembunuhan berencana dan perintangan penegakan hukum sudah marah dengan tepat. Amarah yang tepat, adalah amarah yang punya nilai yudisial," tegasnya.
Reza juga menjelaskan ciri-ciri amarah hakim yang punya nilai yudisial.
"Pertama, tertuju ke pihak yang memang pantas dimarahi. Yakni saksi yang berdusta, berbelit-belit, dan tidak natural saat menjawab. Kedua, marahnya hakim didasarkan pada alasan yang sesuai. Ketiga, amarah itu diungkapkan dengan cara yang tepat," pungkas Reza.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Dari hasil penelitian, hakim yang marah menandakan dia termotivasi dan menjiwai perkara yang tengah dia sidangkan.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Mau Berubah?
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras