Wajib Belajar 12 Tahun Mulai 2015
jpnn.com - JAKARTA - Salah satu janji Presiden Joko Widodo saat kampanye lalu adalah program wajib belajar 12 tahun. Dalam waktu dekat, janji itu akan dipenuhi. Pemerintah sudah memutuskan untuk menjalankan program itu pada tahun pelajaran 2015/2016.
Direktur Pendidikan Bappenas Subandi di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah strategis perwujudan wajib belajar 12 tahun. ”Inti dari implementasi program ini adalah membuka akses pendidikan seluas-luasnya, mulai dari SD, SMP, hingga SMA,” tutur dia Kamis (11/12).
Subandi menjelaskan, selama ini program wajib belajar yang berlaku di Indonesia adalah 9 tahun (SD sampai SMP). Kemudian, pemerintah memberikan bantuan biaya operasional untuk jenjang SMA untuk menekan biaya sekolah. Dengan demikian, akses di SMA dan sederajat semakin terbuka.
Menurut Subandi, pemerintah tahun depan tetap memberikan bantuan-bantuan biaya pendidikan. Seperti, dana bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan siswa miskin (BSM), atau Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Setelah urusan akses mendapat jaminan dari pemerintah, langkah berikutnya adalah peningkatan kualitas sekolah. ”Sampai saat ini, banyak sekolah kondisinya hampir roboh,” katanya. Rencananya, tahun depan negara mengalokasikan Rp 10 triliun untuk urusan rehab sekolah rusak dan pengadaan sekolah serta ruang kelas baru.
Subandi mengatakan, wajib belajar 12 tahun tidak hanya upaya memobilisasi masyarakat untuk bersekolah sebanyak-banyaknya. Tetapi, juga tetap berupaya menjaga standar pelayanan minimal (SPM). (wan/fal)
JAKARTA - Salah satu janji Presiden Joko Widodo saat kampanye lalu adalah program wajib belajar 12 tahun. Dalam waktu dekat, janji itu akan dipenuhi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer