Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia

Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno angkat bicara soal protes pemerintah AS terhadap kebijakan TKDN Indonesia. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Secara khusus, Waketum PAN ini meyakini strategi Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi kebijakan proteksionisme Amerika Serikat akan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global.

Dia menilai kebijakan Presiden Prabowo yang mencakup perluasan jaringan mitra dagang, peningkatan daya saing produk lokal, serta diversifikasi pasar ekspor merupakan strategi yang tepat.

"Ini akan menjaga kestabilan ekonomi nasional di tengah perubahan dinamika perdagangan global, termasuk di dalamnya kerja sama dengan negara-negara ASEAN maupun BRICS dan OECD,” ujar Eddy.

Eddy yang pernah menjabat sebagai Direktur Investment Banking Merrill Lynch Asia Pacific ini menyampaikan tekanan kebijakan tarif Pemerintah AS ini jangan sampai mengganggu agenda percepatan hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia.

“Kami mendukung komitmen Presiden Prabowo untuk mempercepat hilirisasi sebagai upaya menambah nilai dari produk mineral dan sumber daya alam di Indonesia,” tegasnya kembali.

Komitmen tersebut bertujuan agar Indonesia tidak hanya menghasilkan produk turunan pertama atau antara, namun mampu menghasilkan produk jadi, seperti baterai, solar cell, kawat tembaga, perabotan rumah tangga dari aluminium dan lain-lain.

"Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, produksi hasil industri nasional perlu didorong masuk ke pasar ekspor, karena pertumbuhan ekonomi ke depannya harus mengandalkan investasi dan ekspor," pungkas anggota DPR dengan pengalaman 26 tahun di perbankan dan keuangan internasional ini. (mrk/jpnn)

Waka MPR Eddy Soeparno meyakini pemerintah Indonesia tidak akan mengikuti kehendak pemerintah AS dengan melonggarkan kebijakan TKDN


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News