Waka MPR Harap Patriotisme Perempuan Dapat Dibangkitkan untuk Dorong Kemajuan Bangsa

Waka MPR Harap Patriotisme Perempuan Dapat Dibangkitkan untuk Dorong Kemajuan Bangsa
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi bertema 'Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025-Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti' yang dilaksanakan MPR bersama Forum Diskusi Denpasar 12 dan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

"Penerapan aturan yang berbeda berdasarkan suku, ras, dan agama menyebabkan stagnasi penerapan kesetaraan gender di sejumlah sektor," ujar Ninik.

Ninik mengungkapkan sejumlah regulasi mendorong terjadinya diskriminasi yang memicu terjadinya tindak kekerasan dan sejumlah hal yang merugikan perempuan.

"Sehingga masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam hal penerapan kesetaraan gender di tanah air," kata Ninik.

Social Entrepreneur Nicky Clara mengungkapkan terlahir sebagai perempuan disabilitas menghadapi tantangan yang berlapis-lapis.

Stigma terkait perempuan dan disabilitas sangat kuat. Bahkan di sejumlah daerah, perempuan dengan disabilitas sampai dikurung.

Menurut Nicky, bila tidak mengikutsertakan perempuan dalam pengembangan ekonomi, negara akan kehilangan.

Namun, faktanya hanya kurang dari 30 persen perempuan yang melek keuangan.

"Karena itu, upaya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi merupakan langkah yang penting," ujar Ninik.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat diskusi bertema 'Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025-Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti', Rabu (5/3)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News