Waka MPR Sebut Link and Match Pendidikan Kejuruan & Dunia Usaha Harus Ditingkatkan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya untuk mewujudkan link and match antara pendidikan kejuruan, vokasi, dan dunia industri.
Hal itu bertujuan agar lulusan pendidikan vokasi dapat menjawab perkembangan kebutuhan dunia industri.
"Upaya untuk mewujudkan link and match antara program pendidikan kejuruan, vokasi, dan kebutuhan dunia usaha harus terus ditingkatkan. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemangku kepentingan di sektor pendidikan dan dunia usaha agar lulusan pendidikan vokasi dapat terserap di dunia kerja dengan baik," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12).
Berdasarkan data Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) No. 83/11/Th. XXVII, Sabtu (30/11) lalu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) terbesar berasal dari lulusan SMK sejumlah 9,01%.
Urutan kedua berasal dari lulusan SMA sebesar 7,05%, selanjutnya TPT disumbang lulusan diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 5,25%.
Peringkat berikutnya penyumbang TPT adalah lulusan sekolah vokasi atau Diploma I/II/III sebesar 4,84%, dan untuk lulusan SMP, TPT tercatat sebesar 4,11%.
Sementara itu pada urutan keenam TPT disumbang lulusan SD ke bawah sebesar 2,32%.
Menurut Lestari, sejumlah catatan BPS tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan berbagai langkah evaluasi agar upaya perbaikan kualitas lulusan sekolah kejuruan dan pendidikan vokasi dapat segera dilakukan.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya untuk mewujudkan link and match antara pendidikan kejuruan, vokasi, dan dunia industri.
- UT Gandeng 2C2P Tingkatkan Akses Pendidikan Melalui Teknologi Fintech
- Summarecon Resmi Bangun Sekolah Terpadu Sedaya Bintang
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Fitur Gratis Pijar Belajar Bantu Siswa Supaya Tak Salah Jurusan
- Waka MPR Sebut Peningkatan Kesejahteraan Bisa Tingkatkan Kualitas Guru