Waka MPR: Sistem Penerimaan Murid Baru Harus Wujudkan Layanan Pendidikan yang Inklusif

Waka MPR: Sistem Penerimaan Murid Baru Harus Wujudkan Layanan Pendidikan yang Inklusif
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyampaikan Sistem penerimaan murid baru harus mampu mewujudkan peningkatkan layanan pendidikan yang inklusif. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan langkah penyempurnaan sistem penerimaan murid baru harus mampu mewujudkan peningkatkan layanan pendidikan yang inklusif.

Hal itu dilakukan untuk membuka kesempatan belajar yang sama bagi setiap anak bangsa.

"Peningkatan layanan pendidikan yang lebih inklusif harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya mempermudah akses masuk pada masa penerimaan murid baru, lebih dari itu upaya untuk menjalankan proses pendidikannya juga harus dipersiapkan dengan baik," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1).

Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Biyanto pada acara Kongres Pendidikan Nahdatul Ulama di Jakarta, Rabu (22/1), mengungkapkan sistem penerimaan murid baru (SPMB) sedang dikaji di kementeriannya.

Sejumlah jalur penerimaan siswa rencananya diberlakukan, antara lain seperti jalur mutasi dan jalur anak guru, afirmasi untuk anak-anak kurang mampu dan disabilitas, jalur prestasi, dan domisili.

Persentase murid masuk sekolah melalui jalur afirmasi akan ditingkatkan, khususnya bagi calon siswa dari keluarga kurang mampu dan disabilitas.

Menurut Lestari, upaya untuk mewujudkan layanan pendidikan yang lebih inklusif harus terus didorong, demi terpenuhinya hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan seperti yang diamanatkan konstitusi kita.

"Melalui pendidikan, upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan harkat dan martabat manusia, bisa diwujudkan," tutur Rerie, sapaan akrab Lestari.

Sistem penerimaan murid baru harus mampu mewujudkan peningkatkan layanan pendidikan yang inklusif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News