Wakapolri Sebut Stabilitas Politik dan Keamanan Modal untuk Membangun Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Edy Pramono mengatakan stabilitas politik dan keamanan menjadi nilai pokok untuk membangun Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Gatot mengungkapkan hal itu berdasarkan prediksi Bank Dunia dan Price Waterhouse Coopers, bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar 2045.
Gatot mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Wilayah I dan Diskusi Publik Pemulihan Ekonomi dan Polarisasi Sosial di Perkotaan, yang dihelat oleh DPW Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Provinsi DKI Jakarta.
"Syaratnya ada dua, yang pertama adanya stabilitas keamanan dan politik, kemudian yang kedua adalah adanya pertumbuhan ekonomi yang stabil," terang Gatot.
Dia menuturkan sebelum pandemi Covid-19 Indonesia diprediksi dapat keluar dari middle income trap pada 2037.
"Melihat kondisi ekonomi kita saat ini, pertumbuhan ekonomi kita berada pada angka 5,72 persen, ini memberikan optimisme pada kita semua. Ini lah kita harus menjaganya," katanya.
Mengutip kalimat Presiden Jokowi saat G20, Gatot mengatakan harus ada kerja sama antarnegara untuk lepas dari jeratan krisis ekonomi pasca pandemi.
"Ini merupakan cikal bakal alasan dibentuknya pandemic funds di G20, agar ini juga menjadi bentuk keseriusan tidak hanya dari negara tetapi kita semua dapat menghadapi krisis ekonomi pada pandemi di masa depan," lanjut Gatot.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono mengatakan stabilitas politik dan keamanan menjadi nilai pokok untuk membangun ekonomi Indonesia
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI