Waketum Gerindra Desak Menhan Prabowo Galak pada Kapal Kabel Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menolak tegas keberadaan kapal kabel asal Tiongkok di wilayah perairan Indonesia. Menurut dia, langkah tegas itu merupakan salah satu wujud menjaga kedaulatan NKRI.
"PR (pekerjaan rumah) baru Menhan menjaga kedaulatan negara kita. Tolak kapal kabel asing RRC (Republik Rakyat China, red) beroperasi di laut Indonesia," kata Arief, Kamis (21/11).
Politikus Gerindra yang dikenal sebagai aktivis pekerja BUMN itu menduga ada mafia yang menekan Kementerian Perhubungan mengabaikan asas cabotage. Semestinya asas cabotage akan membuat penyelenggara pelayaran dalam negeri benar-benar berdaulat di perairan sendiri.
Oleh karena itu Arief menduga ada kongkalikong yang membuat kapal kabel asing beroperasi. “Maka para pengusaha lokal yang telah melakukan investasi miliaran rupiah untuk pengadaan kapal berbendera Indonesia akan menjadi sia-sia. Sebab, kapal berbendera asing justru dibolehkan beroperasi di perairan Indonesia," kata dia.
Arief pun mendesak Kementerian Perhubungan tidak mengeluarkan surat persetujuan tentang pengunaan kapal asing. Alasannya, pembiaran atas kapal-kapal asing akan membuat industri pelayaran dalam negeri terpuruk.
"Begitu juga Kementerian Pertahanan, jangan sampai mengeluarkan surat security slearance dan security officer untuk kapal kabel CS Bold Maverick milik asing yang akan menggelar kabel di wilayah perairan Indonesia," tandas dia.(tan/jpnn)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Menhan Prabowo Subianto menolak tegas keberadaan kapal kabel asal Tiongkok di wilayah perairan Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim