Waketum Gerindra Tantang Lawan Politik Berbalas Puisi

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon beberapa kali membuat puisi bernada politis. Ada puisinya yang berjudul “Air Mata Buaya”, “Ikan Merah Kerempeng” dan “Sandiwara”. Namun, Fadli membantah jika puisinya bermaksud menyindir pihak-pihak tertentu.
Fadli justru mengaku heran dengan pihak-pihak yang merasa tersindir dengan puisi yang saya buat. Alasannya, puisinya itu berisi tentang nilai dan bukan orang.
“Kita bicara tentang karakter dan nilai yang ditinggalkan. Ini adalah politik yang lebih substansi. Jika ada pihak yang merasa tersindir atau diserang, masyarakat dapat menilai sendiri," kata Fadli kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/4).
Karenanya Fadli mengaku tak mau pusing dengan anggapan bahwa puisi-puisinya menjadi blunder untuk Gerindra, Ia justru menilai tindakannya telah menjadi contoh politik yang berbudaya.
"Kami percaya diri dan sama sekali tidak khawatir dengan citra buruk. Kami merasa telah mencontohkan politik yang bermoral tinggi. Ini adalah bagian dari politik yang berbudaya," ujarnya.
Petinggi partai besutan Prabowo Subianto ini menilai puisi yang dibuatnya lebih tepat untuk menyampaikan kritik. Menurutnya, cara tersebut lebih baik dibandingkan melakukan caci maki.
"Menurut saya berpuisi jauh lebih baik daripada saling mencaci maki. Justru ini bisa menjadi kultur baru dalam politik, kami juga mempersilakan jika pihak lain ingin membalas puisi atau pantun. Dengan saling berpuisi justru dapat menjadi pendidikan politik baru dengan pendekatan sastra," paparnya.
Lebih lanjut, Fadli mengajak kepada seluruh elemen Partai Gerindra untuk terus bersemangat menghadapi pemilu legislatif yang tinggal beberapa hari lagi. Ia tetap optimis partainya dapat mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tanpa perlu berkoalisi.
"Target kami untuk memenangkan pemilu legislatif dan mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri tidak akan berubah. Berbagai upaya pemenangan terus kami jalankan untuk hasil yang terbaik," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon beberapa kali membuat puisi bernada politis. Ada puisinya yang berjudul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Info BKN: Sebegini Formasi PPPK untuk Honorer di Seleksi Tahap 2
- Pengiriman 70 Ribu Batang Rokok Ilegal Digagalkan, Begini Modus Pelaku Mengelabui Petugas
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah