Waketum Partai Garuda Sebut Label Aktivis Tidak Serta Merta Bebas dari Hukum

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti framing seolah-olah beberapa kasus dikaitkan karena mengkritik Presiden Jokowi.
Dia mencontohkan kasus dugaan melakukan kekerasan seksual Ketua BEM Universitas Indonesia Melki Sedek Huang karena mengkritik Presiden Jokowi.
"Lalu ada framing bahwa Butet juga dipolisikan dalam kasus tuduhan dia diintimidasi oleh polisi, itu bagian dari memberangus kebebasan berbicara.Padahal kasus mereka adalah kasus pribadi," kata Teddy dalam keterangannya, Kamis (21/12).
Teddy menjelaskan yang melaporkan mereka juga bukan pemerintah apalagi Jokowi.
"Yang melaporkan juga memiliki bukti dugaan tindak pidana mereka. Tinggal mereka jalani proses hukum dengan bukti dan argumen," jelasnya.
Menurut Teddy kedua orang tersebut bukan tokoh yang diperhitungkan saat mengkritik Presiden Jokowi.
"Masih banyak pihak lain yang begitu ganas menyerang pemerintah, tetapi mereka hingga detik ini aman-aman saja. Karena mereka tidak punya masalah pribadi dengan pihak lain," jelasnya.
Juru Bicara Partai Garuda itu menegaskan hukum itu melihat labelnya aktivis atau bukan.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti framing seolah-olah beberapa kasus dikaitkan karena mengkritik Presiden Jokowi
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar