Waketum Partai Garuda Sebut Wajar Negara Punya Utang
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyinggung banyak pihak yang kembali memunculkan narasi utang negara menjelang Pemilu 2024.
Dia menilai pihak tersebut sengaja lantaran ingin mencari perhatian publik.
"Tentu tujuannya untuk mendapatkan perhatian publik, jualannya jualan pro rakyat, agar bisa menjabat. Negara berutang itu bukan aib, bahkan negara-negara adidaya, negara-negara yang maju pun berutang, jumlahnya pun gila-gilaan," kata Teddy dalam keterangannya, Senin (17/4).
Dia menyebutkan bahwa wajar jika setiap negara memiliki utang dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
"Jadi, itu hal biasa, tinggal manfaatnya, apakah utang itu dipergunakan untuk kemaslahatan atau tidak, itu saja, jadi bukan soal berhutangnya," lanjut Teddy.
Teddy bahkan menyebutkan Indonesia pernah memiliki rezim yang sengaja berutang, tetapi tidak jelas wujudnya.
"Tidak kelihatan apa hasil dari utang itu yang ada malah menimbulkan kerusakan dimana-mana, baik secara infrastruktur, ekonomi maupun secara sosial masyarakat, sehingga menjadi beban pemerintah setelahnya," ujarnya.
Dia menyebutkan rezim sesudah itu harus memperbaiki berbagai kerusaka menormalkan keadaan sekaligus harus membuat progres pembangunan ke depan.
Waketum Partai Garuda menganggap wajar jika sebuah negara memiliki utang. Simak penjelasannya
- Kadin Indonesia Sebut Penghapusan Utang Nelayan, Petani, dan UMKM Berdampak Positif
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak
- Anak Perusahaan Grup Bakrie Diberi Waktu 7 Hari untuk Negosiasi Pembayaran Utang Rp 7,8 Triliun
- IKADIN: UU Ketinggalan Zaman, Penagihan Utang Berbau Otoriter
- Mengurangi Utang, LPKR Jual Saham Siloam Hospitals 18,57%
- Eksaminasi Putusan PTUN, IKADIN Soroti Peran Kekuasan Kehakiman