Wakil Bupati Ganteng, Pernah Hidup Susah Jarang Makan Nasi, Hanya Singkong

jpnn.com - SURABAYA—Usia memang masih muda, tapi Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin sudah mengecap pahit manisnya kehidupan sebelum mencapai posisinya saat ini.
Ayahnya seorang tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci di sebuah gang kecil di Surabaya selatan. Semasa kecil, si wabup ganteng ini mengaku, jarang menikmati makanan enak. Apalagi nasi. Makanan sehari-hari keluarganya lebih banyak singkong dan jenis umbi-umbian lainnya.
“Makan nasih saja jarang. Dulu sampai hampir enggak tahu rasanya roti seperti apa. Hanya ketela dan lainnya. Itu makanan sehari-hari saya,” tuturnya dalam sebuah wawancara video.
Pasangan Bupati Emil Dardak ini mengatakan, sang ayah yang pernah bercita-cita menjadi presiden itu tidak patah arang memberinya semangat untuk menikmati kehidupan saat itu.
“Katanya Presiden Soeharto itu juga makan singkong. Presiden dulu-dulu hidupnya juga susah kayak kamu,” katanya menirunya ucapan ayahnya.
Setiap hari ayahnya selalu bercita-cita dan menceritakan pada teman-teman tukang becaknya akan menjadi presiden. Bisa jadi itu pelipur lara ketika mereka sedang beradu nasib di Surabaya.
Sampai pada 2007 lalu ketika ayahnya meninggal, Nur Arifin mendapat wasiat yang dianggapnya cukup berat.
“Beliau ingin kembali ke Trenggalek dengan segudang mimpi kebermanfaatan. Itu wasiat yang tidak muda,” kata Arifin.
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Tabung Gas Meledak di Cilincing, 3 Warga Terluka
- Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
- Suami Istri Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi, Polisi Beberkan Fakta
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi