Wakil Kepala Sekolah Dipecat Karena Potong Rambut Siswa

"Sudah jelas sekolah ini mengalami masa-masa sulit dan dewan dan para eksekutif sekolah sangat peduli dengan kasus ini," kata Lyle dalam pernyataan yang dirilis Senin (12/3//2018).
"Kami percaya bahwa dengan membuka diskusi yang masuk akal, konstruktif dan penuh hormat dengan komunitas kami yang prihatin terhadap masalah ini, kami dapat menyelesaikan masalah-masalah kunci untuk melangkah maju."
Sebuah demonstrasi direncanakan di sekolah pada hari Selasa (13/3/2018).
"Kami menghargai dan menghormati hak masyarakat untuk menyuarakan pandangan mereka mengenai masalah ini dan pengaturan telah disiapkan untuk memastikan setiap tindakan potensial yang diambil di hari-hari mendatang dapat diakomodasi dan ada lingkungan yang aman yang diselenggarakan untuk orang-orang yang terlibat saat sekolah tersebut terus beroperasi," kata Dr Davies.
Komite Asosiasi Orangtua sekolah telah menyambut baik tinjauan tersebut dan telah mengirim sebuah surat kepada komunitas sekolah yang mengakui kesusahan yang telah disebabkan oleh pemberhentian tersebut.
"Sebagai sebuah komunitas, kami perlu fokus di masa depan. Demi anak laki-laki kami, kesejahteraan dan pendidikan mereka, kami meminta Anda untuk tetap tenang dan mendukung proses peninjauan yang sedang berlangsung," kata surat tersebut.
Pada hari Jumat (9/3/2018), seorang mantan anggota Asosiasi Trinity Old Grammarian, yang ingin tetap anonim, mengatakan kepada ABC bahwa pemberhentian Rohan Brown adalah bagian dari "pertarungan kekuasaan yang jauh lebih besar".
Dia yakin Rohan Brown adalah "rintangan terakhir" yang menghalangi mereka yang ingin mengubah visi dan arah sekolah tersebut.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya