Wakil Ketua DPD Dorong Batan dan PLN Kolaborasi Kembangkan Energi Nuklir
PLN tidak bisa terus menerus menjadikan batu bara sebagai sumber energi utama dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Demikian juga untuk kebutuhan manufaktur yang dikembangkan dalam industri hulu komoditas unggulan ekspor.
"Kami percaya bahwa Bapak Presiden Joko Widodo memiliki atensi yang sama terhadap potensi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan murah ini," tutur mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
"Kita memiliki SDM di bidang energi yang tidak kalah unggul dan bisa diandalkan. Apalagi jika kita memilih partner swasta yang tepat untuk memulainya," kata Sultan.
Diketahui, berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.
Bahan baku nuklir tersebut tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Secara terperinci, Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium.
Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong otoritas Batan maupun BRIN bersama BUMN terkait seperti PLN segera melakukan kolaborasi intensif dalam mengembangkan energi nuklir.
- Sampaikan Aspirasi Saat Bertemu Menristek Dikti, Sultan: UKT Tidak Memberatkan Mahasiswa
- Komite III DPD RI Gelar Rapat Kerja Bersama Menteri Agama, Begini Kata Senator Lia Istifhama
- PLN Indonesia Power Berbagi Ilmu kepada Perusahaan Malaysia
- Soroti Pilkada Serentak dan Otonomi Daerah, Kelompok DPD di MPR Gelar Diskusi Publik
- Amaliah Sobli Soroti Potensi Energi Terbarukan Lokal dalam Acara Green South Alliance
- Indonesia - Australia Masif Menjalin Kerja Sama Bilateral, Anggota DPD RI Lia Istifhama Merespons