Wakil Ketua DPD Dorong Batan dan PLN Kolaborasi Kembangkan Energi Nuklir

PLN tidak bisa terus menerus menjadikan batu bara sebagai sumber energi utama dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Demikian juga untuk kebutuhan manufaktur yang dikembangkan dalam industri hulu komoditas unggulan ekspor.
"Kami percaya bahwa Bapak Presiden Joko Widodo memiliki atensi yang sama terhadap potensi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan murah ini," tutur mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
"Kita memiliki SDM di bidang energi yang tidak kalah unggul dan bisa diandalkan. Apalagi jika kita memilih partner swasta yang tepat untuk memulainya," kata Sultan.
Diketahui, berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.
Bahan baku nuklir tersebut tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Secara terperinci, Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium.
Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong otoritas Batan maupun BRIN bersama BUMN terkait seperti PLN segera melakukan kolaborasi intensif dalam mengembangkan energi nuklir.
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Balik Kucing
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia