Wakil Ketua DPD Minta Presiden Kecam India atas Kekerasan dan Diskriminasi Agama
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin meminta pemerintah untuk mengambil langkah diplomatik terhadap kekerasan dan diskriminasi bermotif agama di India saat ini.
"India sejak awal dikenal sangat dekat dengan RI. Melihat eskalasi internal India saat ini, sangat tidak etis jika Indonesia mendiamkan. India harus disadarkan tentang arti kemajemukan dan kemanusiaan,'' ungkap Sultan pada Rabu (19/1).
Sultan menyatakan, Indonesia wajib memberikan teguran keras jika agenda politik kekuasaan telah menyimpang dari nilai-nilai Kemanusiaan universal.
Terlebih, yang diserang adalah kelompok minoritas muslim dan Kristen.
"Saya kira tidak berlebihan jika pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri memberikan atensi serius dengan kecaman untuk meredakan ketegangan sosial politik di India. Indonesia harus mengambil peran perdamaian yang lebih di level global, khususnya di negara Asia-Afrika,'' ungkapnya.
Diketahui, seruan kekerasan agama dengan cara pembantaian besar-besaran umat muslim di India kembali terjadi.
Otoritas India telah melaporkan seorang biksu Hindu yang menghasut kekerasan agama setelah menyerukan pembantaian muslim di India.
Terjadi peningkatan penargetan kelompok nasionalis Hindu yang terafiliasi dengan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Narendra Modi terhadap minoritas muslim dan Kristen di banyak wilayah. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin meminta pemerintah untuk mengambil langkah diplomatik terhadap kekerasan dan diskriminasi agama di India
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Calon LMK di RW 013 Tanah Sereal Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Elly Lasut Pemimpin yang Peduli Tanpa Diskriminasi & Dekat dengan Masyarakat Muslim