Wakil Ketua DPR Merasa Disepelekan Marzuki Alie
Jumat, 22 Januari 2010 – 14:28 WIB
JAKARTA - Kesepakatan hasil pertemuan tujuh Ketua Lembaga Tinggi Negara di Istana Bogor, malam tadi dianggap tidak sepenuhnya mengikat. Tiga wakil Ketua DPR yang tidak hadir di acara itu karena tidak diundang, menganggap hasil pertemuan di Bogor hanya kesepakatan informal. Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, justru mempersoalkan persetujuan dari Ketua DPR Marzuki Alie atas kesepakatan Bogor.
"Saya sudah bicara dengan Mas Pram (Pramono Anung) dan Mas Anis (Anis Matta). "Kami tidak dilibatkan dan diberitahu soal pertemuan di Bogor yang oleh Presiden kemudian diberitakan ada kesepakatan yang substantif soal arah politik akhir-akhir ini," ujar Priyo di gedung DPR RI, Jumat (22/1).
Menurut Priyo, pimpinan DPR bersifat kolektif dan kolegial. Namun menurut Priyo, baik dirinya maupun dua wakil ketua DPR lainnya tidak dilibatkan dan diundang ke Bogor. Karenanya Priyo menyebut kesepakatan Bogor itu sebagai suatu hal yang tak lazim.
"Sebagai wakil ketua DPR kami menghormati dan silakan saja manakala ada pertemuan di mana Presiden merasa perlu mengundang para pimpinan lembaga tinggi neraga. Tetapi lazimnya, pertemuan yang informal itu harus merepresentasikan pimpinan lembaga dimaksud. Saya tidak mempersoalkan kesepakatan semalam. Hanya saja kami memandang soal kedatangan Ketua DPR itu kami sebagai pimpinan yang kolektif dan kolegila tidak diberitahu. Karena itu kami merasa pertemuan kemarin belum mencerminkan kepemimpinan dewan yang kolektif," tandasnya.
JAKARTA - Kesepakatan hasil pertemuan tujuh Ketua Lembaga Tinggi Negara di Istana Bogor, malam tadi dianggap tidak sepenuhnya mengikat. Tiga wakil
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka