Wakil Ketua DPR Sebut SBY Tunduk Pada Tekanan Australia

Wakil Ketua DPR Sebut SBY Tunduk Pada Tekanan Australia
Wakil Ketua DPR Sebut SBY Tunduk Pada Tekanan Australia
JAKARTA – Diberikannya grasi kepada Schapelle Leigh Corby (34), terpidana 20 tahun penjara, dalam perkara penyelundupan ganja 4,2 kilogram ke Bali pada 8 Oktober 2004, memunculkan dugaan bahwa pemerintah Australia melakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ironisnya, SBY bersedia dan patuh pada kemauan tekanan dari luar itu.

“Sudah pastilah. Tidak mungkin tidak,” tegas Wakil Ketua DPR Pramono Anung menjawab wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).

Seperti diketahui, Presiden SBY menyetujui permohonan grasi yang diajukan warga Australia, Schapelle Leigh Corby (34), terpidana 20 tahun penjara dalam perkara penyelundupan ganja 4,2 kilogram ke Bali pada 8 Oktober 2004. Dalam grasi tersebut, Presiden SBY atas pertimbangan Mahkamah Agung, telah menandatangani keputusan untuk mengurangi masa pidana Schapelle Corby selama lima tahun.

      

Pramono mensinyalir pemerintah yang memberikan keringanan lima tahun penjara melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berkaitan dengan hubungan diplomasi internasional.

JAKARTA – Diberikannya grasi kepada Schapelle Leigh Corby (34), terpidana 20 tahun penjara, dalam perkara penyelundupan ganja 4,2 kilogram

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News