Wakil Ketua LPBHNU Minta Tito Terus Kerja Mengukir Prestasi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Abdul Rozak menilai permintaan Amien Rais kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kapolri Tito Karnavian bermuatan politis.
"Saya berharap Pak Tito tidak terpengaruh isu yang diembuskan Amien Rais. Jangan sampai kinerja Kapolri terganggu," kata Abdul, Jumat (12/10).
Menurut dia, Amien mengembuskan wacana itu karena diperiksa Polda Metro Jaya sebagai saksi untuk kasus kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet.
"Secara politik, itu bisa saja bagian dari strategi menaikkan bargaining. Jadi, ada kemungkinan Amien kesal karena dipanggil polisi terkait kasus kebohongan Ratna," tambah Abdul.
Dia menjelaskan, isu dugaan adanya aliran dana dari Basuki Hariman kepada Tito sesungguhnya sudah klir.
Apalagi, Basuki juga sudah mengaku tidak pernah memberikan uang kepada Tito yang saat itu menjabat sebagai kapolda Metro Jaya.
"Ini hanyalah gorengan isu. KPK juga sudah menegaskan tidak bisa melanjutkan isu tersebut lebih lanjut karena tidak memiliki bukti. Jadi, makin kuat bahwa isu itu memang sengaja ada yang mainkan," terang Abdul.
Karena itu, Abdul meminta Tito beserta jajaran tetap fokus bekerja demi melayani masyarakat.
Abdul Rozak menilai permintaan Amien Rais kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kapolri Tito Karnavian bermuatan politis.
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini