Wakil Ketua MPR Ajak Pemuka Agama Jadi Perekat Persatuan

Ini berbeda dengan Eropa yang memiliki 4 musim dan ketika musim dingin tiba mereka butuh batu bara untuk energi ekstra.
Bagi Mahyudin, bangsa Indonesia tak hanya kaya dengan sumber daya alam namun juga beragam suku, bahasa, agama, dan perbedaan lainnya ada di sini.
Untuk itulah ketika Indonesia merdeka, kemerdekaan itu merupakan jembatan emas untuk mengelola dan mempersatukan semua yang ada. "Bangsa ini didirikan bukan oleh satu golongan", ujarnya. "Sehingga bangsa ini untuk semua," tambahnya.
Tujuan kita merdeka, menurut alumni Universitas Lambung Mangkurat itu di antaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan kesejahteraan umum.
Namun dirinya menyesalkan saat ini semua sibuk dan fokus pada masalah politik, Pemilu, dan demokrasi.
"Seolah-olah demokrasi menjadi tujuan padahal hanya sebagai sarana", paparnya. Apalagi demokrasi yang ada lebih didominasi transaksional sehingga menjadi mahal.
Di tengah situasi politik yang ditebarin hoax dan fitnah, dalam kesempatan itu Mahyudin mengajak kepada para pemuka agama di Kalimantan Timur yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk menjadi pelopor persatuan.
"Saya berharap pemuka agama menjadi perekat kerukunan", ujarnya. Diakui provinsi ini merupakan daerah yang damai. Semua agama, suku, dan bahasa ada.
Bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa yang luar biasa dengan keragaman yang ada tetap bisa bersatu.
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus