Wakil Ketua MPR: Ancaman Tak Pernah Selesai

Menurut dia, Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, dan perbedaan. Perbedaan tersebut harus disatukan dalam Indonesia.
Mahyudin membandingkan dengan negara lain yang satu agama dan bahasa tetapi selalu berkonflik.
"Sehingga penduduknya tak bisa hidup normal. Hal demikian bisa terjadi karena mereka perang saudara," kata Mahyudin.
Hal demikian persis seperti saat Indonesia dijajah bangsa asing.
Mahyudin memaparkan, bangsa Indonesia dijajah bangsa asing selama ratusan tahun karena masyarakat mudah diadu domba.
"Sejarah kelam ini tak boleh terulang," tegasnya.
Dia menambahkan, sosialisasi itu bukan seremonial MPR. Sosialisasi itu upaya menanamkan menanamkan paham kebangsaan di seluruh jiwa rakyat Indonesia agar Empat Pilar menjadi perilaku keseharian.
Menyatukan keberagaman, menurut Mahyudin, tak mudah. Satu-satunya alat yang bisa menyatukan adalah menanamkan Pancasila lewat pendidikan.
Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, selama 72 tahun merdeka, Indonesia tidak pernah lepas dari rongrongan dari dalam dan luar negeri.
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Dukung Eksistensi BPKH, Ketua MPR: Penting untuk Meringankan Biaya Haji
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Waka MPR Apresiasi Penjelasan Dirut Pertamina: Redam Kegundahan Publik