Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada Masyarakat Riau

jpnn.com, INDRAGIRI HULU - Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA meluruskan pengucapan terkait Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Sebab, masih ada sebagian masyarakat yang menyebut istilah Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Bahkan, ada pula yang menyebutnya Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaan.
Sosok yang karib disapa Ustaz HNW itu menegaskan bahwa istilah yang benar adalah Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
HNW menegaskan bukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Bukan pula Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.
Menurutnya, MPR tidak pernah menggunakan istilah Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Dia menjelaskan, frasa Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara sudah dilarang oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pada era Ketua MPR (almarhum) Pak Taufiq Kiemas istilah yang digunakan adalah Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Namun, istilah tersebut di-judicial review (di MK), dianggap mensejajarkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dengan tiga pilar lainnya. Akibatnya, MK melarang penggunaan istilah Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara" ungkapnya.
HNW menyampaikan itu secara virtual saat mengoreksi pengucapan yang salah oleh beberapa anggota masyarakat di Indragiri Hulu saat acara "Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan", kerja sama MPR RI dengan Yayasan Madani Cinta Indragiri, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Rabu (25/11) lalu.
Hidayat Nur Wahid meluruskan istilah terkait Empat Pilar. Hidayat menyatakan yang benar adalah Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, bukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.
- Menhut Tinjau Satwa di PPS Riau Kerja Sama Yayasan Arsari Djojohadikusumo
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Ke Riau, Menhut Raja Antoni Disambut Proses Adat Tepuk Tepung Tawar
- Geram Perusahaan Tahan Ijazah Mantan Karyawan, Wamenaker: Mau Bekingnya Siapa, Tabrak!
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Sakit Hati Sering Disindir, Suami di Inhu Nekat Tikam Sang Istri