Wakil Ketua MPR Ingatkan Bahaya Politik Identitas, Jangan Terulang di Pemilu 2024
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan bahaya politik identitas menjelang Pemilu 2024, salah satunya bisa membelah masyarakat dalam waktu yang lama.
"Ini terjadi karena politik identitas adalah bagian dari strategi politik itu sendiri yang fokus mencari perbedaan di tengah masyarakat, lalu memanfaatkan primordialisme masyarakat untuk menarik simpati politik," kata Ahmad Basarah dalam diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (17/5).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan mencontohkan kasus yang terjadi pada Pemilu 2019, ketika narasi Partai Allah versus Partai Setan mudah ditemukan.
Ada pula Pilpres 2019 disamakan dengan Perang Badar di zaman Rasulullah SAW.
Basarah menegaskan hal tersebut tidak benar lantaran Perang Badar adalah pertempuran antara umat Islam melawan kaum musyrik penyembah berhala.
"Padahal masyarakat Indonesia tidak ada yang menyembah berhala, malah mayoritas adalah muslim," tegas Ahmad Basarah dalam diskusi yang mengangkat tema 'Problematika Politik Identitas Jelang Pemilu 2024' yang digelar FISIP Magister Ilmu Komunikasi UMJ itu.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu juga mengingatkan demi ambisi ingin memenangkan kontestasi pemilu lewat jalur pintas yang tidak elegan, para pelaku politik identitas bahkan rela melakukan kampanye hitam lewat berita-berita bohong, hoaks, fitnah, dan kabar-kabar menyesatkan lainnya asal tujuan mereka tercapai.
"Mereka tidak mementingkan politik kebangsaan, tidak peduli tindakan mereka mengancam persatuan bangsa atau tidak, pokoknya asal menang, segala cara bakal mereka lakukan," beber Basarah.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan bahaya politik identitas yang terjadi di Pemilu 2019, jangan sampai terulang kembali di Pemilu 2024 mendatang
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi