Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid: Segera Normalkan Pendidikan di Pesantren
Alumni PMII itu menuturkan, protokol kesehatan di pesantren harus berbeda dengan protokol kesehatan di sekolah umum. “Juga berbeda dengan protokol kesehatan di mal,” ujarnya.
“Kalau di mal kan yang datang dibatasi dan bergilir,” tambahnya.
Pesantren menurutnya merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai ruang lingkup tersendiri di mana aktivitas terjadi secara asrama atau boarding selama 24 jam sehingga dikatakan oleh Jazilul Fawaid protokol kesehatan yang ada harus meng-cover selama 24 jam.
“Terapkan sistem karantina yang ketat. Paling penting, pemerintah harus menyiapkan masker, hand sanitaizer dan alat test kesehatan,” tegasnya.
Bila pesantren itu tak memiliki asrama atau tidak menggunakan sistem boarding, menurut Jazilul Fawaid bisa diterapkan protokol kesehatan yang standar.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Agar pesantren tetap kembali semarak dan hidup di tengah masyarakat, untuk melayani pendidikan, Jazilul Fawaid mengharap kepada pemerintah agar proses pendidikan di pesantren dibuka kembali.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala