Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid: Segera Normalkan Pendidikan di Pesantren

Alumni PMII itu menuturkan, protokol kesehatan di pesantren harus berbeda dengan protokol kesehatan di sekolah umum. “Juga berbeda dengan protokol kesehatan di mal,” ujarnya.
“Kalau di mal kan yang datang dibatasi dan bergilir,” tambahnya.
Pesantren menurutnya merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai ruang lingkup tersendiri di mana aktivitas terjadi secara asrama atau boarding selama 24 jam sehingga dikatakan oleh Jazilul Fawaid protokol kesehatan yang ada harus meng-cover selama 24 jam.
“Terapkan sistem karantina yang ketat. Paling penting, pemerintah harus menyiapkan masker, hand sanitaizer dan alat test kesehatan,” tegasnya.
Bila pesantren itu tak memiliki asrama atau tidak menggunakan sistem boarding, menurut Jazilul Fawaid bisa diterapkan protokol kesehatan yang standar.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Agar pesantren tetap kembali semarak dan hidup di tengah masyarakat, untuk melayani pendidikan, Jazilul Fawaid mengharap kepada pemerintah agar proses pendidikan di pesantren dibuka kembali.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Gelar Topping Off, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Siap Buka Tahun Ajaran 2025/2026
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan