Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Dorong Kolaborasi untuk Optimalkan Potensi Lahan Basah

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Dorong Kolaborasi untuk Optimalkan Potensi Lahan Basah
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema 'Lahan Basah: Mengeksplorasi Potensi Kekayaan Sumber Daya Alam Kita' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (31/1). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Menurut Yus Rusila, setiap lahan basah memberikan jasa terhadap ekosistem bagi umat manusia.

"Sehingga, dalam pengelolaan lahan basah setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan yaitu sinkronisasi kebijakan, penegakkan hukum dan kebijakan, pemanfaatan pengetahuan dan teknologi, serta pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan," terangnya.

Executive Director Ecoton Prigi Arisandi dalam diskusi tersebut juga menyampaikan pihaknya akan memasukkan sungai sebagai bagian dari ekosistem lahan basah.

"Hutan merupakan sumber nutrisi dari sungai-sungai kita. Namun sangat disayangkan, 64 sungai strategis di tanah air sudah tercemar mikroplastik dan mikropolutan," kata Prigi.

Prigi juga menyayangkan, di satu sisi kita berupaya memperbaiki lahan yang rusak, tetapi di sisi lain kita juga membiarkan penebangan pohon-pohon besar dan mengeringkan rawa untuk menanam kelapa sawit.

Prigi mengaku prihatin dengan upaya penegakkan hukum yang selalu terkendala tumpang tindih kewenangan antarlembaga.

"Penting untuk mendorong agar para pemimpin lokal melakukan upaya-upaya pencadangan dan perlindungan kawasan untuk mencegah pengrusakan," ujar Prigi.

Ketua Bidang Regional SIEJ Aditya Heru Wardhana mengungkapkan dari sisi pemberitaan di media massa isu terkait lahan basah belum menjadi perhatian para jurnalis.

Indonesia kaya lahan basah yang nilai ekonomi dan ekologinya perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya memanfaatkan dan mendukung pelestarian lingkungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News