Wakil Ketua MPR: Materi Sosialisasi Ideologi Pancasila Harus Mudah Dipahami
Pada kesempatan itu, Rerie menyampaikan pengalamannya saat menyosialisasikan empat konsensus kebangsaan dengan menerapkan konsep U Theory karya Otto Scharmer.
Menurut dia, U Theory sebagai tawaran model penyampaian bisa dieksplorasi lebih lanjut. Proses inti dalam U Theory adalah observe, retreat-reflect dan act.
Karena itu, menurut Rerie, langkah pertama penyampaian nilai-nilai Pancasila adalah lewat pengoptimalan ruang mendengarkan setiap persepsi dalam perumusan kebijakan.
Mengamati dinamika sosial dampak dari tantangan, membentuk pola pikir positif untuk membangun kesadaran sosial.
“Perwujudan kebijakan pun bersumber dari hasil musyawarah, sehingga pembentukan sistem atau model aksi bisa diimplementasikan,” terangnya.
Menurut Rerie, dengan mendapat masukan dari berbagai pihak, BPIP diharapkan mampu menyiapkan materi atau modul-modul pembinaan ideologi Pancasila yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat luas.
Karena, jelas Rerie, upaya pembinaan ideologi Pancasila yang meluas dan menyasar lebih banyak kalangan semakin mendesak, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat kurang memahami Pancasila, yang tercermin dari perilaku keseharian masyarakat yang mulai jauh dari nilai-nilai Pancasila.
Sebagai contoh, tambah Rerie, mulai meluas sikap mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum dalam hal disiplin menggunakan masker di masa pandemi Covid-19.
Selama ini penyampaian materi dalam proses pembinaan ideologi Pancasila hanya bersifat satu arah, akibatnya peserta hanya menghafal tanpa memahami maknanya.
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi